Online Research dalam Administrasi Negara

MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INORMASI




OLEH :
LUVIANA RIATI
NPM:
13115910




2KA02
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016/2017





Online research dalam Organisasi Negara

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Online Research dalam Organisasi Negara. Sebelumnya apa itu Administrasi negara ? Administrasi Negara adalah suatu bahasan ilmu sosial yang mempelajari tiga elemen penting kehidupan bernegara yang meliputi lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif serta hal- hal yang berkaitan dengan publik yang meliputi kebijakan publik, manajemen publik, administrasi pembangunan, tujuan negara, dan etika yang mengatur penyelenggara negara.

Para Ahli juga mengutarakan pendapat mereka, diantaranya :

1. Menurut Dwight Waldo 
Administrasi Negara mengandung dua pengertian yaitu :
a. Administrasi Negara yaitu organisasi dan manajemen dari manusia dan benda guna mencapai tujuan – tujuan pemerintah.

b. Administrasi Negara yaitu suatu seni dari ilmu tentang manajemen yang dipergunakan untuk mengatur urusan – urusan Negara.


2. Menurut John M. Pfiffer dan Robert V
Administrasi Negara adalah suatu proses yang bersangkutan dengan pelaksanaan kebijaksanaan – kebijaksanaan pemerintah, pengarahan kecakapan dan teknik – teknik yang tidak terhingga jumlahnya, memberikan arah dan maksud terhadap usaha sejumlah orang.

3. Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirdjo
Administrasi Negara adalah fungsi bantuan penyelenggaraan dari pemerintah artinya pemerintah (pejabat) tidak dapat menunaikan tugas – tugas kewajibannya tanpa Administrasi Negara.

4. Menurut M/E Dimock Dan G.O Dimock
Administrasi Negara merupakan suatu bagian dari administrasi umum yang mempunyai lapangan yang lebih luas, yaitu suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana lembaga – lembaga mulai dari suatu keluarga hingga perserikatan bangsa – bangsa disusun, digerakkan dan dikemudikan.

5. Menurut Bachsan Mustafa, SH
administrasi Negara adalah sebagai gabungan jabatan – jabatan yang dibentuk dan disusun secara bertingkat yang diserahi kepada badan – badan pembuat undang – undang dan badan – badan kehakuman.

6. Menurut Wilson 
Administrasi sebagai ilmu. Pemikiran tentang supremasi kepemimpinan pejabat politik atas birokrasi itu timbul dari perbedaan fungsi antara politik dan administrasi, dan adanya asumsi tentang superioritas fungsi – fungsi politik administrasi. Slogan klasik pernah juga ditawarkan manakala fungsi politik berakhir maka fungsi administrasi itu mulai.

Secara sederhana, Administrasi Negara adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana pengelolaan suatu Organisasi Negara


Teori Dalam Administrasi Negara

Teori adalah rangkaian ide mengenai bagaimana dua variabel atau lebih berhubungan. Terdapat beberapa kelompok teori dalam administrasi negara, yaitu;

1. Teori deskriptif eksplanatif, merupakan teori yang bersifat memberi penjelasan secaraabstrak realitas administrasi negara.

2. Teori normatif, yaitu teori yang bertujuan menjelaskan situasi masa mendatang,idealnya dari suatu kondisi. Misalnya teori tentang kepemimpinan ideal masa depan.

3. Teori Asumtif, yaitu terori-teori yang menekankan pada prakondisi, anggapan adanyasuatu realitas sosial dibalik teori atau proposisi. Misalnya Teori X dan Y dariMcGregor yang menyakan manusia mempunyai kemampuan baik (Y) dan kurang baik (X).


4. Teori Instrumental, yaitu teori-teori yang memfokuskan pada “bagaimana dan kapan”,lebih pada penerapan atau aplikasi dari teori. Misalnya teori tentang kebijakan, bagaimana kebijakan dijalankan dan kapan waktunya.

Sejarah Pertumbuhan Administrasi Negara

Perkembangan ilmu Adminnistrasi Publik saat ini cukup pesat, dan perkembangannya tidak bisa digolongkan berkembang sendirian, melainkan sangat tergantung ilmu-ilmu lain yang berkaitan. Seperti yang dikatakan oleh George Fedrickson (1980) yang mengutip pendapat Leonald D.White bahwa ilmu Administrasi Publik ini belum bisa dikatakan efektif kalau tidak dikawinkan dengan ilmu pemerintahan (politik). Dengan demikian, ciri ilmu ini sangat diwarnai oleh ciri ilmu-ilmu lain, dan yang paling dekat dengan ilmu ini adalah ilmu pemerintahan atau ilmu politik. Sementara ilmu-ilmu lain seperti tata negara, sosiologi, dan psikologi yang mempunyai ciri-ciri tersendiri berpengaruh pula terhadap eksistensi ilmu administrasi Negara. Perkembangan teknologi juga banyak mempengaruhi ilmu Administrasi Negara.


Ketika Woodrow Wilson dari Amerika Serikat melalui tulisannya yang berjudul “The Study of Administration” (1887) pada jurnal Political Science Quarterly maka pada saat itu administrasi publik mulai berkembang sampai ke seantero dunia, termasuk ke Indonesia. Sejak dekade 1990an, administrasi publik telah berkembang pesat dibandingkan zamannya Wilson. Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan ilmu administrasi publik begitu masif terjadi di negara asalnya Amerika Serikat dan negara-negara lainnya seperti Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru. Sedangkan di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dinamika administrasi publik tidak begitu masif karena masih kuatnya kontrol politik, birokrasi dan budaya. Konsep dan paradigma administrasi publik yang berkembang di Indonesia diimpor dari luar. Teori tentang kebijakan publik, teori manajemen publik dan teori governance adalah teori yang lahir di Barat, yang kemudian diadopsi oleh kalangan akademisi dan praktisi di Indonesia. Kebanyakan buku-buku tentang teori administrasi negara yang ditulis oleh orang Indonesia dan beredar di Indonesia merupakan buku-buku yang mencuplik teori-teori administrasi publik dari luar dengan sedikit modifikasi (threatment) dan tambahan di sana-sini dengan kasus Indonesia. Keilmuwan administrasi publik di Indonesia berlangsung dalam kondisi yang dinamis sudah terasa sejak terjadinya reformasi politik di Indonesia yang ditandai dengan lengsernya Orde Baru tahun 1998 hingga saat ini.



Tuntutan akan pemenuhan kebutuhan manusia yang semakin meningkat dan kompleks serta sulit dipenuhi secara individual dan keterbatasan sumberdaya mewarnai perkembangan kehidupan manusia dewasa ini. Hal ini mendorong manusia melakukan kerjasama, baik secara individual maupun secara organisasi. Itu sebabnya dikatakan bahwa dunia modern adalah dunianya kerjasama, sebab tanpa melakukan kerjasama, tiap individu, organisasi bahkan negara dan pemerintahan tidak akan dapat survive. Meskipun aktivitas kerjasama sudah ada sejak adanya peradapan manusia namun pada zaman sekarang ini bentuk kerjasama tersebut semakin menunjukan kompleksivitas dan menyangkut hampir semua aspek kehidupan dan memerlukan sistem peadministrasian yang kompleks pula. Ada kecenderungan dalam masyarakat luas di Indonesia, bahwa administrasi dipersepsikan dalam pengertian yang sempit sebagai aktivitas-aktivitas kantor, urusan surat-menyurat yang sering juga di sebut dengan tata usaha. Tetapi pada kajian ilmiah menunjukkan bahwa administrasi memiliki cakupan arti yang luas, yaitu sebagai proses, sebagai fungsi dan sebagai institusi dari tiap kegiatan kerjasama. Secara definitif juga dengan tegas dinyatakan bahwa administrasi adalah organisasi dan manajemen dari setiap kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Demikian pula dalam penyelenggaran suatu negara dan pemerintahan tentu saja diperlukan suatu sistem administrasi yang sangat kompleks yang sering disebut dengan Administrasi Negara. Sejalan dengan perkembangannya, istilah “Negara” digantikan dengan “Publik” untuk menekankan bahwa administrasi tersebut bertujuan untuk pelayanan publik (Public Service). Sejarah Sistem Administrasi Publik Republik Indonesia (SAPRI) dimulai dengan diproklamirkannya kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus tahun 1945. Sejak itu berbagai perubahan Sistem Administrasi Publik telah kita lalui mulai kepemimpinan Ir. Sukarno selaku Presiden RI Pertama hingga masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo saat ini.



Teori dan konsep dari Ilmu Administrasi Publik telah berkembang dari waktu ke waktu sejalan dengan perkembangan peradaban dan sejarah umat manusia. Perkembangannya tidak terbatas sampai pada disiplin ilmu eksakta dan sosial yang mengkhususkan pada bidang bahasan tertentu saja. Sebelum babak administrasi ortodok telah dikenal adanya praktek-praktek administrasi yang lebih dikenal sebagai seni seperti pada masa peradapan Mesopatamia, Babilonia, Mesir dan Cina serta Yunani dan Romawi. Pada permulaan abad Masehi perkembangan administrasi berkembang lebih maju. Hal ini tampak dalam praktek-praktek administrasi, manajemen dan organisasi yang dikembangkan oleh gereja Roma Katolik. Niccolo Machiavelli merupakan orang yang memberikan konstribusi secara individual yang sangat besar terhadap pemikiran administrasi dan manajemen dengan membuat analisis sistematis tentang Prince’s Job dalam bukunya The Prince dan The Discources. Administrasi sebagai seni semakin berkembang di Eropa dengan menekankan bahwa perekonomian suatu negara akan bisa kuat apabila kegiatan administrasi dan manajemen dilaksanakan dengan baik. Pemikiran ini dipelopori oleh tiga kelompok ahli ekonomi di Eropa, yaitu kaum Kameralis di Jerman, Prusia dan Austria, kelompok Merkantilis dan Inggris dan kelomok Fisiokratik di Perancis. Mereka percaya bahwa kedudukan negara mengusahakan maksimasi persedian-persediaan materil. Seiring dengan terjadinya revolusi industri di Eropa mempunyai dampak dinamik terhadap pemikiran-pemikiran administrasi dari job centered menjadi human centered atau orientasi produktivitas menjadi orientasi pengembangan SDM. Administrasi ditelaah secara ilmiah baru mulai dilakukan pada akhir abad 19 atau awal abad 20, yang dipelopori oleh F.W. Taylor dan Henry Fayol dengan memunculkan satu teori dan pendekatan bagi perkembangan studi administrasi yang disebut administrative management theory atau yang disebut juga teori administrasi umum.



Pada saat ini telah berkembang Administrasi Publik yang menekankan pada pendekatan manajemen baru berorientasi pada pencapaian tujuan (goal governance) untuk memecahkan masalah-masalah publik dan populer dengan istilah Reinventing Government dan Good Governance. Paradigma baru ini berusaha menghilangkan praktek birokrasi yang terlalu hierarkis dan menyebabkan biaya operasional tinggi.



Perkembangan Adminnistrasi Publik tidak bisa digolongkan berkembang pesat sendirian, melainkan sangat tergantung substansi lain yang berkaitan. Seperti yang dikatakan oleh George Fedrickson (1980) yang mengutip pendapat Leonald D.White bahwa ilmu Administrasi Publik ini belum bisa dikatakan efektif kalau tidak dikawinkan dengan ilmu pemerintahan (politik).



Apa yang dicapai dan diberikan oleh administrasi publik sekarang, tidak lepas dari upaya-upaya yang tidak kenal lelah yang telah dilakukan oleh para peletak dasar dan pembentuk administrasi terdahulu. Administrasi modern penuh dengan usaha untuk lebih menekankan jabatan publik agar mempersembahkan segala kegiatannya untuk mewujudkan kemakmuran dan melayani kepentingan umum. Karena itu, administrasi negara tidak dipandang sebagai administrasi “of the public”, tetapi sebaliknya adalah administrasi “for the public”. Ide ini sebenarnya bukanlah baru. Orientasi semacam ini telah dicanangkan dengan jelas dalam ajaran Confusius dan dalam “Pidato Pemakaman” Pericles, bahkan dalam kehidupan bangsa Mesir kuno. Bukti-bukti sejarah dengan jelas membuktikan upaya-upaya yang sistematis, yang dikobarkan oleh tokoh-tokoh seperti Cicero dan Casiodorus. Selama abad ke-16 – 18 tonggak kemapanan administrasi negara Jerman dan Austria telah dipancangkan oleh kaum Kameralis yang memandang administrasi sebagai teknologi. Administrasi negara juga memperoleh perhatian penting di Amerika, terutama setelah negara ini merdeka. Hal yang umum muncul di antara mereka adalah adanya harapan agar administrasi negara melakukan kegiatan demi kepentingan umum dan selalu mengembangkan kemakmuran rakyat.




Pada masa pemerintah Hindia Belanda di Indonesia, baik di bidang Pemerintahan, Hukum dan Perekonomian dimonopoli oleh orang-orang Belanda. Sehingga ilmu Administrasi kenyataannya menjadi milik bangsa penjajah. Orang-orang Indonesia hanya sebagai pelaksana saja. Mereka pada umumnya hanya memiliki pangkat sebagai Mandor/Krani, Juru Tulis (Klerk), sehingga mereka hanya mengenal arti administrasi dalam arti sempit. Pengaruh keberhasilan Administrasi Militer pada Perang Dunia II, menyebabkan bangsa-bangsa di dunia banyak mempelajari ilmu administrasi. Menyadari atas kekurangannya di bidang administrasi, pemerintah Indonesia mendatangkan Misi Ahli dari Amerika Serikat untuk memperbaiki kekurangan tersebut. Akhirnya Misi Ahli memberikan rekomendasinya, yaitu: Perlunya “Pendidikan dan Latihan Administrasi di Indonesia” (Training for Administration in Indonesia). Pengelompokan Ilmu Administrasi terdiri atas:


(1) pengelompokan yang bersifat administrasi umum

(2) pengelompokan di bidang pembangunan

(3) yang bersifat sektoral, dan

(4) pengelompokan atas dasar Pelayanan administratif (administrative services). Pengelompokan yang terakhir yaitu pelayanan administratif dilakukan oleh satuan kerja yang disebut dengan Kantor (Perkantoran) atau Manajemen Kantor (Perkantoran). Administrasi Perkantoran bertugas membantu pelaksanaan tugas pokok/tujuan Organisasi/Badan Usaha. Administrasi Kantor/Perkantoran biasanya disebut “Sekretariat” atau “Tata Usaha” yang bertugas melakukan pelayanan administratif, berupa urusan: Kerumahtanggaan, Ketatausahaan, Kepegawaian, Keuangan, dan sebagainya yang bersifat pelayanan intern (internal services).

Peranan Administrasi Negara Dalam Pembangunan


Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila diselenggarakan oleh bersama-sama seluruh rakyat. sebagaimana terakhir ditegaskan dalam GBHN 1993, "berhasilnya pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila tergantung pada peran serta aktif masyarakat serta pada sikap mental, tekad dan semangat, serta ketaatan dan disiplin para penyelenggara negara serta seluruh rakyat Indonesia.

Dalam rangka pembangunan nasional, pemerintah tidak hanya melaksanakan tugas-tugas umum pemerintahan tetapi juga sekaligus melaksanakan tugas pembangunan, yaitu untuk mengarahkan, menggerakkan dan mengendalikan pembangunan secara lancar, serta meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan.

Tugas umum pemerintah adalah kegiatan yang secara rutin dilakukan oleh pemerintah pada umumnya dalam rangka pemberian pengayoman dan pelayanan untuk mewujudkan ketertiban, ketentraman, dan kesejahteraan seluruh rakyat


Kesimpulannya Administrasi negara adalah suatu studi mengenai bagaimana bermacam-macam badan pemerintah diorganisir, diperlengkapi dengan tenaga-tenaganya, dibiayai, digerakkan, dan dipimpin. Online research pada administrasi negara merupakan penelitian secara online untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan administrasi negara itu sendiri. Dengan cara tersebut penelitian dapat dilakukan secara mudah dan efesien. Namun dalam prakteknya tidak akan maksimal jika hanya mengandalkan online research, kita juga perlu melakukan riset lapangan dan juga media literatur

Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Administrasi_publik
http://www.orangbejo.com/2016/02/6-pengertian-administrasi-negara.html
https://www.scribd.com/doc/170906189/4-Teori-Dalam-Administrasi-Publik
http://bandiklat.babelprov.go.id/2016/06/22/sejarah-perkembangan-administrasi-publik/
http://syarifusmulyadi.blogspot.co.id/2010/11/peranan-administrasi-negara-dalam.html










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Softskill - Membuat Animasi Sederhana

Tugas Kelompok Softskill (Membuat Banner)

Tugas Ilmu Sosial Dasar